Sabtu, 08 Mei 2010

Sastra

Aliran Sastra Indonesia

C. Aliran Sastra
Kata mazhab atau aliran berasal dari kata stroming (bahasa Belanda) yang
mulai muncul di Indonesia pada zaman Pujangga Baru. Kata itu bermakna
keyakinan yang dianut golongan-golongan pengarang yang sepaham,
ditimbulkan karena menentang paham-paham lama (Hadimadja,1972:9). Dalam
bahasa Inggris, terdapat dua kata yang maknanya sangat berkaitan dengan
aliran, yaitu periods, age, school, generation dan movements.
Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan
hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra.
Kesastraan – KKG 9
Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap/jiwa pengarang
dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
Pada prinsipnya, aliran sastra dibedakan menjadi dua bagian besar, yakni (1)
idealisme, dan (2) materialisme. Idealisme adalah aliran romantik yang
bertolak dari cita-cita yang dianut oleh penulisnya. Menurut aliran ini, segala
sesuatu yang terlihat di alam ini hanyalah merupakan bayangan dari bayangan
abadi yang tidak terduga oleh pikiran manusia. Aliran idealisme ini dapat dibagi
menjadi (a) romantisisme, (b) simbolik, (c) mistisisme, dan (d) surealisme.
Romantisisme adalah aliran karya sastra yang sangat mengutamakan
perasaan, sehingga objek yang dikemukakan tidak lagi asli, tetapi telah
bertambah dengan unsur perasaan si pengarang. Aliran ini dicirikan oleh minat
pada alam dan cara hidup yang sederhana, minat pada pemandangan alam,
perhatian pada kepercayaan asli, penekanan pada kespontanan dalam pikiran,
tindakan, serta pengungkapan pikiran. Pengikut aliran ini menganggap
imajinasi lebih penting daripada aturan formal dan fakta. Aliran ini kadangkadang
berpadu dengan aliran idealisme dan realisme sehingga timbul aliran
romantik idealisme, dan romantik realisme.
Romantik idealisme adalah aliran kesusastraan yang mengutamakan perasaan
yang melambung tinggi ke dalam fantasi dan cita-cita. Hasil sastra Angkatan .
Pujangga Baru umumnya termasuk aliran ini. Sementara romantik realisme
mengutamakan perasaan yang bertolak dari kenyataan (contoh: puisi-puisi
Chairil Anwar dan Asrul Sani).
Simbolik adalah aliran yang muncul sebagai reaksi atas realisme dan
naturalisme. Pengarang berupaya menampilkan pengalaman batin secara
simbolik. Dunia yang secara indrawi dapat kita cerap menunjukkan suatu dunia
rohani yang tersembunyi di belakang dunia indrawi. Aliran ini selalu
menggunakan simbol atau perlambang hewan atau tumbuhan sebagai pelaku
dalam cerita. Contoh karya sastra yang beraliran ini misalnya Tinjaulah Dunia
Sana, Dengarlah Keluhan Pohon Mangga karya Maria Amin dan Kisah Negara
Kambing karya Alex Leo.
Mistisisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan
manusia dengan Tuhan. Mistisisme selalu memaparkan keharuan dan
kekaguman si penulis terhadap keagungan Maha Pencipta. Contoh karya
sastra yang beraliran ini adalah sebagaian besar karya Amir Hamzah, Bahrum
Rangkuti, dan J.E.Tatengkeng.
Surealisme adalah aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan
tanggapan secara serentak. Karya sastra bercorak surealis umumnya susah
dipahami karena gaya pengucapannya yang melompat-lompat dan kadang
terasa agak kacau. Contoh karya sastra aliran ini misalnya Radio Masyarakat
karya Rosihan Anwar, Merahnya Merah karya Iwan Simatupang, dan Tumbang
karya Trisno Sumardjo.
Kesastraan – KKG 10
Materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan
dapat diselidiki dengan akal manusia. Dalam kesusastraan, aliran ini dapat
dibedakan atasrealisme dan naturalisme.
Realisme adalah aliran karya sastra yang berusaha menggambarkan/
memaparkan/ menceritakan sesuatu sebagaimana kenyataannya. Aliran ini
umumnya lebih objektif memandang segala sesuatu (tanpa mengikutsertakan
perasaan). Sebagaimana kita tahu, Plato dalam teori mimetiknya pernah
menyatakan bahwa sastra adalah tiruan kenyataan/ realitas. Berangkat dari
inilah kemudian berkembang aliran-aliran, seperti: naturalisme, dan
determinisme.
Realisme sosialis adalah aliran karya sastra secara realis yang digunakan
pengarang untuk mencapai cita-cita perjuangan sosialis.
Naturalisme adalah aliran karya sastra yang ingin menggambarkan realitas
secara jujur bahkan cenderung berlebihan dan terkesan jorok. Aliran ini
berkembang dari realisme. Ada tiga paham yang berkembang dari aliran
realisme (1) saintisme (hanya sains yang dapat menghasilkan pengetahuan
yang benar), (2) positivisme ( menolak metafisika, hanya pancaindra kita
berpijak pada kenyataan), dan (3) determinisme (segala sesuatu sudah
ditentukan oleh sebab musabab tertentu).
Impresionisme adalah aliran kesusastraan yang memusatkan perhatian pada
apa yang terjadi dalam batin tokoh utama. Impresionisme lebih mengutamakan
pemberian kesan/pengaruh kepada perasaan daripada kenyataan atau
keadaan yang sebenarnya. Beberapa pengarang Pujangga Baru
memperlihatkan impresionisme dalam beberapa karyanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar